Suara.com - Pasti pernah di antara kita terbersit penyesalan, khususnya dalam keuangan. Biar gak ada lagi penyesalan, simak nih 10 nasihat keuangan dari masa depan buat kamu yang berusia kepala dua:
Jangan cuma nabung
Wajib menyisihkan gaji buat ditabung. Tapi nabung saja nggak cukup. Bunga tabungan yang relatif kecil nggak sebanding dengan inflasi yang terus menggerogoti gaji dari tahun ke tahun. Solusinya: investasi.
Jangan hidup kayak air
Tetapkan target dalam hidup. Umur sekian harus sudah punya tabungan segini. Umur sekian harus sudah bisa beli kendaraan, dan seterusnya. Salah kalau ngejalanin hidup kayak air, yang terus mengalir tanpa tahu ke mana.
Tanam duit
Selain ditabung, duit penghasilan sebisa mungkin diolah agar lebih beranak-pinak. Untuk permulaan, coba reksa dana yang dengan modal Rp100 ribu per bulan saja sudah bisa jadi investasi yang menjanjikan.
Media sosial vs realitas sosial
Sesekali main Facebook atau Path boleh. Tapi ingat, ada dunia lebih luas yang bisa dilihat di luar sana. Berinteraksi secara nyata sering lebih bermanfaat ketimbang via Internet. Dari suatu komunitas nyata bisa muncul ide baru untuk dipraktekkan.
Jangan lupa piknik
Kerja memang harus giat. Tapi piknik jangan sampai ditinggalkan. Bertualanglah untuk belajar, mengetahui dan menguasai hal baru. Jangan sampai teronggok di pojok dengan hal itu-itu saja yang bikin hidup nggak berkembang.
Kamu butuh asuransi
Musibah bisa menimpa siapa saja. Asuransi penting karena siapa pun bisa celaka di mana pun dia berada. Bolehlah kamu anggap remeh asuransi, kalau kamu bisa ngeramal masa depan.
Jagoan menang belakangan
Dalam hidup, mengalah itu bukan berarti kalah. Nggak perlu nonjolin ego. Sesekali boleh mengalah buat rekan kerja, bos atau siapa pun. Tapi kemudian buktikan bahwa yang berbuah hasil maksimal adalah idemu, bukan mereka.
Belajar dari Jepang
Jepang terkenal karena kedisiplinannya. Setelah porak-poranda abis kalah perang dunia, negara itu langsung melejit jadi salah satu yang terkuat di Asia. Rahasianya: disiplin tingkat tinggi dari hal remeh-temeh kayak bangun pagi sampai menata pendapatan dan pengeluaran tiap hari.
Keinginan bukan kebutuhan
Kerap kali hal yang diinginkan bukanlah apa yang dibutuhkan. Misalnya ada handphone keluaran terbaru, pengin beli. Padahal handphone lama masih oke performanya. Handphone baru buat apa? Lebih penting pamer ketimbang nabung buat masa depan?