Suara.com - Investasi merupakan salah satu kegiatan di mana anda menyisihkan sebagian uang yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang, di mana kebutuhan ini merupakan sebuah tujuan investasi.
Secara teknis, investasi dapat diumpamakan seperti peribahasa “bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian”. Walaupun Anda harus mengorbankan kesenangan Anda sekarang, kompensasinya, anda akan mendapatkan return atau keuntungan di masa yang akan datang.
Investasi juga berguna untuk melawan inflasi. Jika hanya menabung uang di dalam bank, lama kelamaan uang anda di masa depan akan “tidak ada harga”. Beberapa manfaat investasi mungkin telah diketahui oleh setiap orang, tetapi kebanyakan orang masih bingung menentukan investasi mana yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Berikut adalah beberapa pertimbangan yang dapat dilakukan sebelum menentukan investasi yang sesuai.
Kemampuan vs. Investasi
Sebelum melakukan investasi sebaiknya perhatikan kesehatan kondisi finansial Anda. Hitunglah rasio pendapatan, pengeluaran, utang dan aset yang ada. Walaupun mempunyai uang untuk diinvestasikan, tetapi Anda harus mengetahui apakah investasi merupakan cara yang paling tepat untuk mengelola dana tersebut. Jika kondisi keuangan tidak sehat, investasi hanya akan memperburuk kondisi finansial Anda.
Sebelum melakukan investasi, sebaiknya pastikan bahwa Anda memiliki pos dana darurat. Pos dana darurat ini dipakai pada saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan atau biaya pengobatan rumah sakit. Biasanya, untuk pegawai, sebaiknya jumlah dana darurat yang harus dipersiapkan adalah 3-6 kali dari total pengeluaran bulanan, sedangkan pengusaha perlu menyiapkan 12-15 kali dari total pengeluaran.
Sesuaikan tujuan dengan investasi
Tentukan apa tujuan investasi Anda, apakah itu untuk biaya pendidikan anak, atau biaya rekreasi keluarga, penambahan aset (kendaraan atau rumah), atau untuk pembiayaan dana pensiun. Setelah mengetahui tujuan investasi, kemudian tentukan investasi yang sesuai dengan tujuan tersebut.
Misalkan tujuan keuangan anda harus tercapai dalam jangka waktu yang cukup singkat (1-2 tahun) maka anda harus memilih investasi yang berlikuiditas tinggi sehingga dana tersebut mudah dicairkan. Salah satu investasi yang berlikuiditas tinggi adalah investasi dalam bentuk deposito atau emas.
Contoh lainnya adalah jika ingin mengumpulkan dana pensiun, pada usia 25 tahun, tentunya jangka waktu tersebut merupakan investasi jangka panjang. Untuk tujuan investasi ini, Anda dapat memilih opsi investasi berupa properti atau reksa dana.
Pilihlah investasi yang sesuai dengan profil risiko Anda
Investasi yang berbeda pastinya memiliki risiko yang berbeda pula. Ada investasi yang memiliki risiko rendah seperti deposito, emas, obligasi dan ada pula investasi yang memiliki risiko investasi cukup besar seperti reksa dana dan saham. Akan tetapi, investasi yang memiliki risiko tinggi akan memberikan keuntungan yang lebih tinggi pula.