AS Mundur Dari TPP, Faisal Basri: Indonesia Tidak Usah Panik

Rabu, 25 Januari 2017 | 09:25 WIB
AS Mundur Dari TPP, Faisal Basri: Indonesia Tidak Usah Panik
Faisal Basri. (Suara.com/Kurniawan Mas'ud)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Amerika Serikat secara resmi sudah mundur dari perjanjian perdagangan bebas yakni Trans Pasific Partnership atau TPP. Kebijakan tersebut dirilis oleh Gedung Putih pasca dilantiknya Donald Trump sebagai Presiden AS pada Jumat (20/1/2017).

Menanggapi hal tersebut, Pengamat Ekonomi dari Universitas Indonesia Faisal Basri mengatakan Indonesia tidak perlu khawatir atau panik dengan kebijakan yang diambil oleh Trump tersebut.

“Nggak usah khawatir. Mau seproteksionis apapun, AS ini masih membutuhkan ekspor barang-barang dari negara bilateral. Mereka kan masih menginjak bumi pasti masih butuh yang lain. Jadi nggak perlu khawatir,” kata Faisal saat dihubungi suara.com, Rabu (25/1/2017).

Baca Juga: Jerman Merasa Untung Jika AS Perang Dagang dengan Asia

Faisal menilai, meskipun AS memutuskan untuk keluar dari perjanjian perdagangan bebas tersebut, bukan berarti AS akan menutup diri dengan perjanjian perdagangan bilateral dengan negara lain, tak terkecuali dengan Indonesia.

“Ekspor terbesar AS ke Asia Pasifik dibandingkan Eropa. Masa, dia ingin memusuhi kita? Tidak realistis,” katanya.

Selain itu, akan mempertimbangkan jika tak bermitra dengan Indonesia. Mereka juga akan mengalami kerugian besar jika negara Paman Sam tak bekerja sama dengan negara Asia.

“Nah kalau dia nggak rangkul Asia Pasific bisa jeblok dia, AS udah keluar. Justru negara-negara di Asia ini punya kesempatan, Indonesia juga punya kesempatan untuk masuk,” ujar Faisal.

Oleh sebab itu, pihaknya meminta kepada pemerintah untuk tetap tenang, meski Industri di Indonesia nantinya tidak bisa bersaing dengan produk-produk asal Amerika Serikat, Indonesia bisa memanfaatkan untuk meningkatkan ekspor nasional ke negara-negara Asia Pasific salah satunya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI