Menaker Akui Kualitas Pekerja Indonesia di Bawah Pekerja Cina

Senin, 23 Januari 2017 | 12:09 WIB
Menaker Akui Kualitas Pekerja Indonesia di Bawah Pekerja Cina
Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri (suara.com/Siswanto)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menyatakan hingga saat ini kualitas tenaga kerja di Indonesia masih sangat rendah jika dibandingkan dengan Cina. Padahal, jumlah perguruan tinggi atau universitas di Indonesia lebih banyak dibandingkan dengan Cina.

“Contohnya, di Cina itu jumlah penduduknya mencapai 1,4 miliar penduduk, perguruan tingginya hanya 2 ribu dan Cina memberikan banyak pelatihan keterampilan ke tenaga kerjanya. Sedangkan Indonsia jumlah penduduknya 22 juta, punya perguruan tinggi sampai 4 ribu,” kata Hanif dalam diskusi SARA, Radikalisme dan Prospek Ekonomi Indonesia 2017 di Graha CIMB NIaga, Jakarta Selatan, Senin (23/1/2017).

Melihat kondisi tersebut, menurut Hanif, hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan bukan menjadi patokan utama dalam mendapatkan pekerjaan, tetapi keterampilan yang dimiliki oleh tenaga kerja. Namun, konsep pendidikan di Indonesia hanya mengejar pencapaian pendidikan formal, bukan pendidikan keterampilan yang diterapkan oleh Cina.

"Kita selama ini berorietasi ke pendidikan formal, yang dari segi kurikulum belum sempurna. Jadi problem kita sebenarnya adalah missmatch, bukan ke persoalan lapangan kerjanya‎‎," ujarnya.

Baca Juga: Jokowi: Karhutla Timbulkan Kerugian Ekonomi Rp220 Triliun

Menurutnya, jika hal ini dibiarkan secara terus-menenurus, Hanif khawatir tenaga kerja asing memiliki kesempatan yang besar untuk bekerja di Indonesia. Apalagi seluruh negara di ASEAN memasuki MEA dimana nantinya TKA bisa bebas keluar dan masuk.

“Ini makanya kualitas tenaga kerja di Indonesia masih rendah sehingga masyarakat kita sulit bersaing dalam MEA. 60 persen masyarakat Indonesia hanya lulusan SD dan SMP, ini membuat Indonesia semakin kalah dengan negara lain,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI