Harga Cabai Meroket Gara-gara Cuaca Buruk

Tomi Tresnady Suara.Com
Senin, 09 Januari 2017 | 22:27 WIB
Harga Cabai Meroket Gara-gara Cuaca Buruk
Pedagang cabai di pasar tradisional Jembatan Lima, Jakarta, Senin (9/1/2017). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyebab kenaikan harga cabai di Indonesia, tak terkecuali di Bulungan adalah karena cuaca akhir-akhir ini yang kurang mendukung sehingga tanaman cabai banyak yang rusak.

Mantan Kabid Perdagangan Disperindagkop dan UMKM Bulungan, Kalimantan Utara, Gerilyawansyah di Tanjung Selor, mengatakan bahwa pasokan cabai berkurang namun kebutuhan tetap sama.

"Jadi karena sedikit jumlah cabai yang dipanen petani mereka jualnya mahal dan pedagang yang membelipun menjual dengan harga tinggi," katanya, seperti dilaporkan Antara, Senin (9/1/2017).

Saat ini, pasokan cabai di Bulungan lebih banyak dari luar daerah.

Baca Juga: Detik-detik Jelang Debat Kandidat, Agus: Siap Banget

"Kebanyakan memang cabai yang ada dari luar, karena di daerah kita sendiri atau lokal biasanya hanya untuk kebutuhan sehari-hari kalo ada lebih baru di jual," ungkap pria yang baru menjabat sebagai Kabid Koperasi UMKM Bulungan selama 5 hari ini.

Normalnya, harga cabai rawit di Kabupaten Bulungan adalah Rp50 ribu perkilogram. Namun saat ini mencapai Rp100 ribu perkilogram. Artinya, dua kali lipat lebih tinggi.

"Pengepul yang ada kalau bisa lebih banyak lagi mencari sumbernya untuk memasok sehingga dipasar cabai tetap banyak," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI