Suara.com - Ketua Dewan Komisionee OJK Muliaman D Hadad mengatakan kampanye budaya menabung dilakukan untuk menurunkan saving-investment gap atau kesenjangan antara ketersediaan dana dalam negeri dan kebutuhan dana investasi.
Presiden Joko Widodo mencanangkan 31 Oktober 2016 sebagai "Hari Menabung Nasional". Ini untuk mendorong semangat dan menanamkan budaya menabung di Indonesia.
"Hal ini supaya tabungan domestik mengalami peningkatan untuk mendukung pembiayaan pembangunan nasional dan kemandirian ekonomi masyarakat," kata Muliaman di JCC, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (31/10/2016).
Muliaman menjekaskan menabung tidak hanya identik dengan menyimpan uang di bank. Masyarkat juga diharapkan bisa masuk dalam pasar modal atau industri keuangan non bank.
Hal ini juga bertujuan untuk mendukung penerapan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2016 Tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif yang dikeluarkan pada 1 September 2016.
"Seperti menabung untuk perlindungan di asuransi, menabung untuk cicilan di lembaga pembiayaan, menabung untuk hari tua di dana pensiun, menabung emas di pergadaian serta menabung saham dan reksa dana di pasar modal," katanya.
Dalam kampanye gerakan "Ayo Menabung" ini dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menko Perekonomian Darmin Nasution.