Kondisi angkutan umum saat ini tidak hanya diperhadapkan dengan permasalahan kaapasitas dan kualitas pelayanan, tetapi juga tidak terintegrasinya tiket elektronik (e-ticket) antarmoda yang baik. Saat ini, PT. KCJ dan Transjakarta telah menerbitkan kartu elektronik yang mampu memberikan kemudahan bagi penggunanya, namun belum sepenuhnya dapat mengintegrasikan layanan transportasi antarmoda. Idealnya, Pengguna KCJ yang akan melanjutkan perjalanan menggunakan transjakarta dapat menggunakan kartu yang sama, sehingga melalui pengintegrasiaan tiket elektronik untuk penggunaan kereta api dan transjakarta dapat mengurangi penggunaan beragam kartu (one card for all).
BPTJ yang mempunyai fungsi mengembangkan, mengelola, dan meningkatkan pelayanan transportasi secara terintegrasi di wilayah Jabodetabek, berupaya untuk menyusun standar yang sama untuk seluruh sistem penyelenggaraan transportasi. Termasuk didalamnya standar data yang terintegrasi untuk analisis pola perjalanan asal tujuan menuju seamless transport.
Bertempat di kantor BPTJ pada hari kamis 6 oktober 2016 dipimpin oleh Elly Sinaga dan didampingi Direktur Prasarana Risal Wasal, mengumpulkan semua operator dan calon operator layanan angkutan umum massal untuk membicarakan integrasi tiket elektronik (e-ticket) di Jabodetabek melalui penggunaan integrasi ticketing antar moda. Dalam kesempatan tersebut hadir perwakilan dari Kominfo, Bank Indonesia, PT. KAI, Damri, PPD, PT. Transjakarta, PT. KCJ, MRT, LRT (Adhy Karya), LRT Jakpro, Railink, dan PT. Angkasa Pura II.
“Saat ini kami telah mendata dan memetakan jaringan dan simpul angkutan umum massal di Jabodetabek (transjakarta, KRL, MRT, LRT dll) dan ke depan diharapkan pada tahun 2019 semuanya sudah dapat beroperasi. Permasalahan yang dihadapi selain integrasi fisik adalah integrasi pembayaran sehingga kami mendorong untuk menginisiasi layanan integrasi sistem tiket transportasi yang ada di Jabodetabek," kata Elly dalam keterangan tertulis, Kamis (6/10/2016).
Ide dari BPTJ tersbut disambut baik oleh seluruh peserta yang hadir. Baik MRT, LRT KCJ dan PT. KAI mendukung adanya satu sistem tiket elektronik satu sistem yang terintegrasi Perwakilan MRT mengatakan bahwa
“Kami awalnya menggagas kartu sendiri karena kekhawatiran belum ada integrator, tapi kalau kedepan bisa dilakukan dengan satu kartu yg terintegrasi dengan moda lainnya, maka kami sangat terbantu, services pasti akan meningkat dan tidak perlu menangani penanganan kartu seperti pengadaan, kompalain kartu hilang dsb. Kami sangat ingin terintegrasi tapi harapan kami ini segera dikeluarkan regulasi sehingga jelas siapa yang akan menjadi integratornya,” ujar Elly.
Elly mengatakan bahwa program ini akan segera dilaporkan ke Menteri perhubungan dan segera dibentuk tim kerja yang akan bertugas merencanakan standar sistem pembayaran antara lain; kecepatan proses transaksi, keamanan, interoperabilitas dan frekuensi yang digunakan, termasuk kelembagaan, desain kartu, bisnis model, proses model dan menyusun road mapnya.
"Diharapkan melalui satu tiket ini pengguna dapat menggunakan semua moda angkutan umum di Jabodetabek dan teerlayani dengan baik," tambah Elly.