Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli sangat menyayangkan keputusan penggantinya, Luhut Binsar Panjaitan yang kembali melanjutkan proyek reklamasi beberapa pulau di Pantai Utara Jakarta. Agar tidak terlalu melangkah lebih jauh diseret Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Rizal pun mengingatkan Luhut.
"Soal reklamasi, saya hanya ingin sampaikan pesan kepada sahabat saya, teman saya Luhut Pandjaitan jangan mau diseret-seret ke lumpur oleh Ahok," kata Rizal di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (17/9/2016).
Pria yang digadang-gadang maju menjadi bakal calon Gubernur DKI Jakarta pada pemilihan gubernur Tahun 2017 mendatang tersebut menegaskan bahwa apa yang dilakukan oleh Mantan Menteri Koordinator bidang Hukum, Politik dan Keamanan tersebut tidaklah matang. Pasalnya, dia menilai apa yang dilakukan Luhut tidak memberikan dampak positif bagi masyarakt DKI.
"Karena tentu harus mendengarkan proses sebelum mengambil keputusan yang penting adalah harus berdampak pada rakyat Jakarta," kata Rizal.
Namun, saat ditanya apakah dirinya akan menghentikan proyek reklamasi jika terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta, Rizal hanya tersenyum.
Sebelumnya, Rizal Ramli saat menjabat Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya, telah memutuskan proyek reklamasi Jakarta untuk Pulau G harus segera dihentikan. Karena menurutnya, dalam pembangunanya telah terjadi sejumlah kerusakan dan letaknya yang terlalu dekat dengan barang strategis negara, seperti kabel milik PLN di bawah laut dan masuk dalam kategori pelanggaran.
Proyek reklamasi Pulau G Teluk Jakarta ditangani oleh PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) melalui anak usahanya PT Muara Wisesa Samudera. Dalam proyek ini, PT Muara Wisesa Samudra mengerjakan proses pembangunan hunian dan perkantoran mewah di kawasan yang terdiri dari 17 pulau tersebut.